🐶 Pemuda Sekarang Pemimpin Masa Depan

Pemuda dan Kepemimpinan. Seorang pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri kepemimpinan yang baik adalah, satu, pemimpin berilmu, berakhlak, berintegritas, professional dan pandai; dua, pemimpin membuat keputusan dan bertangguing Mereka juga diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif, sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal zaman dahulu yang tidak pernah berkembang. Dengan kata lain pemuda diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dari pemimpin masa kini. Para pemimpin gereja harus mengubah persepsi yang salah dalam melihat kaum muda yaitu kaum muda sebagai gereja di masa depan. Kebenarannya adalah kaum muda juga gereja di masa kini. Para pemimpin gereja tidak boleh memandang sebelah mata terhadap kelompok kaum muda sebagai kumpulan orang yang tidak bisa melakukan apa-apa. 27,94% populasi Indonesia adalah Gen Z. Oleh karena itu, mengintegrasikan generasi ini ke dalam tenaga kerja akan berperan penting bagi kesuksesan Indonesia di masa depan. Menurut Kemendikbudristek, ada lima karakteristik Gen Z yang membedakan mereka dengan generasi-generasi sebelumnya. Pemimpin Masa Depan. menjadi pemuda Indonesia bukan hanya di didik untuk menjadi entrepeneur muda. Pemuda juga membutuhkan didikan untuk menjadi pemimpin, Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya. Sudah terdengar di berbagai belahan dunia sejak tahun 2014 lalu, bahwa akan ada Masyarakat Ekonomi Asean. Tiga ayat sakti yang membuat kita bergetar jika men tadabburi nya. Yah, 3 kata ini yang paling pas untuk menggambarkan kondisi pemuda zaman sekarang. Tepatlah janji Allah SWT yang ter maktub dalam kitab-Nya; “ Inna ma’al ‘usri yusrao ” “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. Allah SWT menurunkan lafazh kesusahan dengan isim Sebagai pemimpin masa depan, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan masyarakat dan agama. Hadits-hadits tentang pemuda pemimpin masa depan memberikan panduan berharga untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab ini. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuh hadits tentang pemuda pemimpin masa depan: 1. Hadits Pertama. Emoji: 🌟 Pemimpin, tokoh, dan orang-orang terkemuka, pada saatnya akan digantikan oleh mereka-mereka yang sekarang tengah menjalani masa muda. Sebagaimana ada kalam bijak mengatakan: شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ. Artinya: "Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan" Contoh Pidato tentang Generasi Muda Masa Kini yang Kreatif dan Inovatif Singkat – Biasanya berbagai contoh Pidato tentang generasi muda masa kini sudah bisa dipelajari sejak kelas 9 SMP. Namun, bagi kamu yang belum memasuki jenjang kelas tersebut, tidak masalah mulai mengenalnya dari sekarang sebagai persiapan lebih awal. Iklan. TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengajak kaum pemuda untuk aktif pada pagelaran kontestasi pemilu 2024 mendatang. Ia menyebut keterlibatan kaum pemuda diharapkan akan membawa pemilu ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya. “Berbagai harapan pada pemilu mendatang harus berjalan baik, aman dan tertib. MAKASSAR, Terasnews.id - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto secara resmi membuka Youth City Changer (YCC) APEKSI 2023 di Colloseum, Tokka Tena Rata, Kabupaten Maros. Dalam sambutannya, Danny berbicara tentang pentingnya kepemimpinan adaptif atau kemampuan yang adaptif bagi para pemuda dalam menghadapi masa depan. Danny menjelaskan ada dua kata kunci yang menjadi indikator penting dalam Motivasi positif ini sangat perlu ditanamkan dalam model pembelajaran masa depan yang lebih baik sehingga barometer akhlak merupakan nilai utama yang sangat dijunjung tinggi. Kepercayaan yang harus ditanamkan dalam pendidikan modern ke depan, yaitu keberanian terjun berkompetisi di berbagai arena. Dengan berpikir secara kritis, cenderung 31eX. وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. QS. al-Nisâ [4] 9. Akhir-akhir ini, negeri kita tengah dilanda kasus-kasus kemanusiaan yang membuat kita miris. Terlebih pelakunya adalah pemuda-pemudi dengan kisahnya yang beraneka macam. Mulai dari kasus mahasiswi di salah satu universitas yang ditemukan sudah tak bernyawa karena mencoba menggugurkan kandungan hasil hubungan gelapnya, kasus mahasiswi yang menganaiaya temannya sendiri hanya karena tato hello kitty, para pemuda di sebuah sekolah menengah atas yang saling tawuran atau kasus begal yang tengah membuat masyarakat resah. Kasus-kasus yang membuat miris tersebut semestinya membuat kita umat Islam tergugah untuk melakukan sesuatu. Sebagai umat yang Allah beri tugas sebagai umat terbaik di bumi-Nya ini, melihat kondisi sekarang ini, tentu kita tidak boleh hanya berdiam diri, cuma prihatin, atau hanya menjadi penonton. Terlebih, sebagai seorang akademisi atau seorang yang punya ilmua, kita harus bergerak dan bertindak dalam aksi nyata. Seperti kata pepatah, tidak ada asap tanpa api. Begitupun dengan kasus-kasus di atas. Bila kita tinjau lebih jauh tentu ada sesuatu yang salah. Bukan hanya harus menyelidiki siapa yang salah, namun harus pula diselidiki kesalahan tersebut secara lebih luas lagi dan bagaimana cara menangani kesalahan itu dengan solusi terbaik. Ketika kita berharap ingin menyelesaikan sebuah permasalahan dengan solusi terbaik, kita harus mengenali lebih detail apa sebenarnya pokok permasalahan yang ada, apa penyebabnya dan mengapa kesalahan tersebut bisa terjadi. Dengan demikian, cara yang nanti kita ambil untuk dijadikan solusi akan tepat sasaran dan tidak melenceng dari tujuan. Menganalisis kasus-kasus yang akhir-akhir ini terjadi, penulis mengasumsikan bahwa kasus-kasus di atas terjadi akibat krisis moral. Moral para pemuda saat ini telah merosot sampai pada titik nadir. Lebih membuat misis lagi adalah nirmoral pemuda saat ini memiliki kecenderungan untuk terus berlangsung seakan tanpa bisa dibendung dan dihentikan. Padahal mereka adalah generasi emas penentu peradaban, dan sebagian besar mereka adalah generasi Islam. Kebanyakan pemuda-pemudi Islam sekarang hidup dalam lingkungan jahiliyah. Dari satu sisi mereka tetap muslim, tetapi di sisi yang lain pemikiran, perasaan dan tingkah laku mereka sangat jauh dari ajaran Islam yang sejati. Cara berpikir, berpakaian dan bergaul mereka telah dicemari oleh pemikiran, perasan dan tingkah laku tidak islami yang kebanyakan bersumberkan dari pemikiran Barat yang dimotori oleh para pemodal berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memusuhi Islam. Mereka dengan bersungguh-sungguh telah melakukan proses pembaratan westernisasi melalui racun sesat pemikiran Barat westoxication, mereka berusaha mempengaruhi dan membelokkan pemahaman kaum muslimin terutama kaum mudanya agar jauh dari nilai-nilai Islam yang murni. Di bidang ekonomi, mereka mengembangkan kapitalisme yang berintikan asas kebebasan untuk mencari manfaat profit. Menurut mereka, apa saja boleh dilakukan bila menguntungkan secara material, tidak peduli sekalipun bertentangan dengan nilai agama atau moral. Di bidang budaya, mereka menyebarkan westernisme yang dikemas dengan wajah seni dan estetika, namun sebenarnya berintikan amoralisme jahilliah. Bagi mereka, tidak ada pantang larang, termasuk seks bebas atau pakaian tidak senonoh, selagi tidak menggangu kepentingan orang lain. Padahal, seperti kita ketahui pemuda adalah harapan bangsa yang kelak akan memimpin bangsa ini. Bagaimana wajah dan kondisi bangsa Indonesia, termasuk wajah dan kondisi umat Islam nanti di masa depan, tercermin dari wajah dan kondisi para pemudanya saat ini. Sungguh mengkhawatirkan bila pemuda saat ini dibiarkan saja memiliki moral yang antah-berantah tanpa ada usaha yang sungguh-sungguh dari kita semua umat Islam yang masih punya kepedulian. Islam sesungguhnya telah memberikan solusi untuk memperbaiki moral pemuda yang mengalami krisis ini. Al-Quran sebagai kitab suci umat islamlah yang sesungguhnya dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki moral para pemuda. Dalam surat al-A’râf [7] ayat 52 Allah berfirman Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan sebuah kitab al-Quran kepada mereka yang kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Inilah yang menjadi tugas besar bagi kita selaku umat Islam; menanamkan akhlaq qurani pada diri sendiri dan mentransfernya kepada para pemuda lainnya, baik secara langsung melalui nasihat-nasihat dan pengajaran atau tidak langsung melalui keteladanan akhlak dan perilaku terpuji. Bila penanaman akhlaq qurani ini kuat bercokol pada setiap pemuda, pasti tidak akan ada lagi pelanggaran-pelanggaran moral yang terjadi. Sehingga para pemuda qurani ini akan siap menjadi pemimpin-pemimpin terbaik bagi bangsa dan pemimpin umat di masa depan. Sebuah ungkapan Arab yang barangkali sering kita dengar, “syubbân al-yaum rijâl al-ghad” pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, adalah sebuah ungkapan yang telah dibuktikan oleh sejarah. Karenanya, mau tidak mau, suka tidak suka, akhlaq pemuda harus ditransformasi menjadi akhlaq qurani. Bukan tidak mungkin pemuda yang tadinya tak bermoral bisa hijrah dengan sendirinya dengan hidayah Allah sebagai sebuah rahasia dari-Nya. Namun, tentu lebih indah dan memang semestinya bila banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena Allah sendiri juga mewajibkan kita umat Islam untuk berdakwah, untuk saling menasihati dalam kebenaran dan berlomba dalam kebaikan. Terutama dari para orangtua dan guru untuk menasehati para pemuda baik secara formal ataupun nonformal. Kemudian dari seorang pemuda kepada teman-teman pemudanya yang lain untuk senantiasa melakukan kebaikan. Semua orang adalah pemimpin, hanya kadar dan tanggung jawabnya saja yang berbeda. Maka dari itu sebagai calon pemimpin masa depan, para pemuda harus mempersiapkan bekal yang matang. Dengan bekal akhlaq qurani, maka In syâ Allah para pemuda akan kembali mencapai masa emas kepemimpinan Islam. Bagaimana sebenarnya menjadi pemuda-pemudi qurani itu? Di antara ciri-ciri pemuda qurani adalah sebagai berikut Beraqidah yang mantap Menanamkan dalam hati dan perbuatannya bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah . Dalam setiap nafas dan geraknya, hanya ridha Allah yang diharapkannya. Mencintai Rasulullah Meneladani rahasia sukses beliau dalam memimpin umat Islam, yaitu berlaku shiddiq benar, tabligh menyampaikan, amanah dapat dipercaya, dan fathonah cerdas. Mengenal dirinya sendiri self awareness Mengenal diri sendiri berarti mengetahui kemampuan dan kekurangan, serta kebutuhan pokok dirinya, yang berarti pula menahan ego. Ali ibn Abi Thalib mengatakan, “barangsiapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Rabb-Nya.” Dalam al-Quran, Allah berfirman Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? QS. Fushshilât [41] 53. Berilmu pengetahuan Seorang pemimpin haruslah orang yang cerdas, bila tidak tentu ia akan mudah dibodohi oleh orang-orang jahat yang dipimpinnya. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Kelebihan seorang yang berilmu terhadap ahli ibadah adalah seperti bulan purnama terhadap seluruh bintang-bintang di langit” HR. Muslim. Amar ma’ruf nahi munkar Bukti cinta kita kepada sesama karena Allah adalah saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan senantiasa mengajaknya melakukan kebaikan. Menjunjung tinggi musyawarah, kerjasama, adil, dan peduli terhadap sesama. Dengan poin-poin di atas diharapkan akan bermunculan pemuda-pemudi qurani yang berintelektual tinggi sebagai calon pemimpin bangsa dan umat di masa depan. Para rekan pemuda-pemudi, penulis berpesan, estafet kepemimpinan telah menunggumu. Ingin tahu hari esokmu seperti apa? Lihatlah dirimu hari ini. Tak ada kata mumpung masih muda, bersantai-santai saja, tapi, mumpung masih muda, masih bisa kerja keras, mari bersama bersatu, bergandengan tangan, memaksimalkan usaha. Turut aktif mewarnai organisasi-organisasi dakwah dan sejenisnya yang bermanfaat untuk sesama, untuk memajukan peradaban. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hiadayahNya kepada kita semua, khususnya para pemuda dan pemudi bangsa Indonesia dan umat Islam, agar kuat dan sabar dalam menghadapi godaan dunia dan senantiasa teguh berpegang pada agama Allah . Chumairoh Mahasiswi Statistika 2013 MUTIARA HIKMAH Abul Aliyah Ar-Riyahi rahimahullah berkata “Aku bepergian mencari seorang guru selama berhari-hari. Urusan yang pertama kali aku perhatikan darinya adalah masalah sholat. Jika kudapati dia menegakkan dan menyempurnakan sholatnya, aku singgah dan mendengarkan ilmu darinya. Namun jika kudapati ia menyianyiakan sholatnya, aku akan kembali pulang dan tidak mendengarkan ilmu darinya. Dan kukatakan, Untuk selain sholat, dia pasti lebih melalaikannya’” Shiffat al-Shofwah, III/212. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Bapak/ Ibu Kepala Sekolah Yang saya hormati Bapak/ Ibu Guru Yang saya hormati seluruh Karyawan Sekolah Dan yang saya banggakan, siswa siswi ku semua Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya kepada kita semua yang hadir di tempat ini sehingga kita dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini dengan keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya. Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam kemajuan bangsa dan negara. Baik buruknya suatu bangsa negara dapat dilihat dari kualitas pemudanya, karena pemuda merupakan harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan. Pada jaman dahulu telah terbukti bahwa perkembangan sejarah bangsa kita negara Indonesia tidak lepas dari peran pemuda-pemudanya. Sebagai contoh, para pemudalah yang mendesak presiden pertama kita Ir. Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia. Selain itu, para pemudalah yang mengawali terjadinya konres pemuda yang menghasilkan sumpah pemuda di dalamnya untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh nusantara dan masih banyak lainnya peran pemuda dalam perkembangan sejarah bangsa ini. Oleh sebab itu, tidak salah apabila pemuda dijadikan harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan nanti. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan yang lebih pada suatu bidang tertentu sehingga orang tersebut dapat mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan kegiatan atau aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Seorang pemimpin harus memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah Loyality yaitu pemimpin yang memiliki jiwa yang loyal dan mampu membangkitkan loyalitas dari rekan-rekannya. Educate yaitu pemimpin harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih sehingga mampu mengedukasi rekan-rekannya. Advice yaitu pemimpin yang dapat memberikan saran dan nasehat apabila ditemui sebuah masalah sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Discipline yaitu pemimpin harus memiliki sikap disiplin sehingga sikapnya nantinya bisa dijadikan contoh teladan bagi rekan-rekannya. Untuk dapat mewujudkan mimpi menjadikan pemuda sebagai pemimpin di masa depan maka pemuda harus memiliki karakter yang kuat, memiliki kepribadian yang tinggi, memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dan dapat bersaing di era global ini. Untuk dapat memiliki semua itu maka niat dan kesungguhan ingin belajar harus ditanamkan sejak dini. Belajar menjadi satu-satunya cara untuk dapat meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Di usia dini kita sudah diajarkan dilingkungan keluaga, orang tua sudah mendidik kita diusia ini untuk sebagai bekal menjadi pribadi yang lebih baik nantinya. Beranjak dewasa, kita belajar di lingkungan sekolah, bapak dan ibu guru senantiasa memberikan kita pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal kita di masa depan nanti. Kemudian di lingkungan masyarakat kita belajar begaiamana hidup bermasyarakat, bagaimana cara bersosialisasi dengan baik dan bagaimana menjalankan norma-norma yang ada pada lingkungan masyarakat tersebut. Dengan selalu belajar akan meningkatkan kemampuan diri sebagai bekal menjadi seorang pemimpin yang berkualitas di masa depan nanti untuk mewujudkan bangsa dan negara yang berkemajuan. Sehingga manfaatkanlah usia kalian saat ini untuk banyak belajar sebelum kalian kehilangan kesempatan di usia muda ini. Siswa siswi ku semua yang saya banggakan, mungkin sedikit itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Bila ada perkataan yang salah dan tidak berkenan dihati siswa siswi ku semua, saya mohon maaf. Terima kasih atas perhatianmya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemimpin adalah kata yang tidak asing bagi kita, [caption id="" align="alignright" width="640" caption="Source kita tentu tahu bahwa setiap kelompok mempunyai pemimpinnya masing-masing. Mulai dari tingkat yang paling kecil yaitu keluarga mempunyai kepala keluarga sebagai pemimpin hingga setingkat lembaga negara yaitu presiden sebagai pemimpin bagi rakyatnya. Seorang pemimpin harus mampu berinteraksi dengan dengan sesamanya dan dengan lembaga atau kelompok apa yang Ia pimpin dan juga dapat bersinergi dengan lingkungan dimana Ia memimpin. Namun, saat ini kita sedang berada dimasa dimana kita kekurang pemimpin-pemimpin yang mempunyai mental yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh negara. Pemimpin yang dibutuhkan bukan sekedar mampu bertindak, namun pemimpin yang memiliki yang benar-benar peduli kepada bangsa dan negaranya dan itu dimulai dari lembaga kecil. Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi untuk mepimpin karena ini memang sebuah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ketika seseorang telah berhasil memimpin dirinya maka Ia punya potensi yang besar untuk memimpin suatu lembaga. Untuk lebih lanjut mengenai pemimpin, berdasarkan Pancasila bahwa pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Ing Madya Mangun Karsa Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang–orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Merujuk pengertian pemimpin menurut Pancasila, bahwa setiap orang yang mempunya mental pemimpin adalah mereka yang mampu untuk mendorong, menuntun dan membimbing sesamanya dan lembaga yang ia pimpin. Untuk itu ketika setiap orang yang mempunyai potensi untuk memimpin namun tidak mengembangkan potensi itu maka pemimpin yang terlahir akan semakin sedikit jumlahnya dan akan berakibat pada nasib bangsa dan negara kedepannya. Dunia akan senantias berubah, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin lama, itu akan terus berulang. Kenyataannya sekarang pemimpin-pemimpin yang lahir hanya sedikit yang mampu untuk membawa perubahan, banyak diantara mereka pemimpin yang tidak sanggup membawa kebaikan kepada lembaga yang dipimpinnnya, sebagai contoh korupsi, kolusi dan nepotisme adalah hal-hal yang umum yang dapat meruntuhkan jiwa dan mental kepimimpinan yang dimiliki oleh seorang yang sedang memimpin. Kepemimpinan masa sekarang dilahirkan dari pemuda masa lalu dan pemimpin masa depan dilahirkan dari pemuda sekarang. Pemuda yang berpotensi jadi pemimpin menggantikan generasi pemimpin lama akan senantiasa muncul dengan segala visi misi dan ideologinya masing-masing. Namun, saat ini banyak pemuda yang mecitrakan dirinya apatis, ego yang tinggi, dan tidak memikirkan nasib bangsa dan negaranya kedepan. Ini tentu sangat mengkhawatirkan, ketika generasi yang digadang-gadang sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu menciptakan inovasi dan kreasi bagi bangsa dan negaranya dihambat oleh sifat-sifat pemuda ini sehingga menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai dengan kriteria dan mental kepemimpinan. Untuk itu, jiwa kepemimpinan pemuda yang mempunyai potensi perlu dipersiapkan sangat matang dari dalam diri pribadi pemuda itu sendiri. Pemuda harus memiliki mental dan pola pikir mindset yang baranggapan bahwa negeri ini harus terus diperbaiki, dikembangkan dan butuh inovasi baru. Dengan itu pemimpin-pemimpin muda akan terus dilahirkan, akan terus ada dan akan terus membuat bangsa dan negara ini semakin baik dan manjadi harapan besar bagi rakyat yang nantinya akan di pimpim dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh pemuda. Beberapa hal yang harus di dilakukan oleh pemuda adalah dengan menyatukan persepsi tentang urgensi peran pemuda nantinya saat adanya peralihan kepemimpinan sebagai solusi atas kebutuhan dan tuntutan bangsa dan negara ke depannya. Para pemuda pun harus secepatnya mempersiapkan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan, karena setiap masa yang dinamis pasti selalu ada regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Tak sampai di situ, para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan harus sadar akan peran mereka yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Proses pembentukan mental dan karakteristik pemimpin dari kalangan pemuda yang berbeda-beda akibat adanya perbedaan daerah asal dan lingkungan masing-masing. Untuk itu pada saat pemuda ada di lembaga pendidikan setingkat universitas adalah masa dima pemuda itu belahar dan terbetuknya jiwa-jiwa kepeminpinan yang sebebarbya sebagai modal kepemimpinan yang di butuhkan bangsa kedepannya. Bukan hanya sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kemampuan akademik saja. Namun, pemuda harus mampu dan dapat memliki pengatahuan keorganisasian dan pemahaman kepemimpinan sebagai dasar mereka dalam memimpin lembaga-lembaga besar. Kita tentu tahu perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda yaitu "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Maka dapat kita simpulkan bahwa pemuda lah yang dapat memberikan gebrakan baru terhadap bangsa dan negara bahkan dunia. Banyak diantara generasi muda yang masih belum bisa menentukan masa depannya sebagai pemimpin aau sebagai yang dipimpin. Mereka yang dianggap mampu secara tersirat namun masih memiliki mental-mental pragmatis yang menginginkan hal-hal yang bersifat instan dalam kempeminpinan yang diembannya. Kampus merupakan salah satu lembaga di mana pembangun karakter pemuda yang berstatus mahasiswa dapat dibangun lebih dalam lagi. Disinilah para pemuda terjun lebih dalam lagi dalam memperoleh pengalaman dalam meminpin baik dalam organisasi kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. Organisasi dan UKM merupakan sarana bagi pemuda yang bersatus mahasiswa dan yang sangat berperan dalam meningkatkan potensi yang dimiliki, dan sebagai wadah implementasi dari segala ilmu yang pemuda dapatkan dan sebagai peraktek kepemimpinan langsung dari pengalaman dan ilmu yang elah mreka dapatkan. Dalam organiasi pemuda mendapat wawasan yang lebih tentang kepeminpinan, cara berpikir yang lebih ke pada kepenting bersama, kemampuan sosialisasi dan manajemen kepemimpinan. Dan di kampus adalah salahstu tempat dimana para para calon pemimpin masa depan yang berasal dari kalangan pemuda dapat berinteraksi dan beraktualisasi bagi linkungan sekitaranya. Sebagai seorang calon pemipin, pemuda harus dapat menjadi pribadi yang aktif, kreati dan tanggap serta kritis sebagai modal awal untuk menjadi seorang calon pemimpin. Namun, timbul sebuah pertanyaan bagaimana masa depan bangsa ketika calon pemimpin dari kalangan muda ketika mereka memilki ego yangtinggi dan cenderung apatis dan pasif kepda linkungan sekiratnya? Untuk itu dengan adanya organisasi yang ada ditengah tengah pemuda khususnya mahasiswa sebagai alat untuk pendorang agar dapat lebih peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar hingga dibenak para pemuda timbul pola pikir menjadi seorang pemimpin bagi nusa dan bangsanya. Dan diharapkan serta terus di inisiasi kepada para pemuda untuk mulai memiliki jiwa kepemimpinan dan segera mengembangkan serta mengasahnya, karena jiwa pemimpin memang mungkin dapat dikatakan sebagai bawaan lahir tetapi kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan sebuah persiapan yang matang dan pembelajaran yang maksimal dari pribadi diri sendiri. Untuk itu cermian pemuda sekarang mentukan keberasilan kepemimpinan pemuda di masa depan. Lihat Lyfe Selengkapnya

pemuda sekarang pemimpin masa depan